welcome

Rabu, 20 April 2011

Pilih Knalpot? Sesuaikan Dengan Kebutuhan


Banyak
cara dilakukan untuk meningkatkan performa motor tanpa harus mengoprek mesin. Salah satunya ganti knalpot racing. Jelas, karena pelepas gas buang bisa menghasilkan power lumayan.

“Zaman sekarang banyak orang pakai knalpot racing. Sebab, peranti itu mempunyai suara merdu dan mendongkrak power mesin,” tutur Mariasan Kocex, mekanik Kawahara JP Racing.

Masih kata Kocek dalam memilih knalpot juga gak sembarangan. Harus mengikuti karakter mesin. Kalau melebihi batas mesin, power yang dihasilkan justru malah tambah loyo.

Memilih knalpot yang benar pastinya harus mengikuti spek mesin atau menyamakan diameter piston. Mau lebih jelas, silakan lihat ulasan komplet berikut.

Mesin Standar
Untuk mesin standar, knalpot harus menyesuaikan dengan leher. Bukan leher yang punya motor, lo! Pokoknya, jangan sampai pilih leher pipa terlalu besar. 

Ada ukuran tertentu pipa yang mau dipakai. Pakai pipa diameter 23,5 mm, ukuran ini lebih besar 4 mm dari standar. Kalau knalpot freeflow mesti diperbesar pipanya. Itu supaya dapat menghasilkan tenaga lebih maksimal.

"Lalu buat lekukan, tetap mengikuti seperti bawaan motor. Sebenarnya sih bisa dibuat nekuk, tapi itu malah akan menghambat power dari mesin. Jadi, tekukan itu akan menghambat arus gas buang, sehingga memperlambat arus itu sendiri.  Ini buat skubek lho,” jelas Bayu Prihatna Bakti yang buka gerai Wijaya Knalpot (WK) di Jl. Cendrawasih No.39, Kampung Sawah Lama, Ciputat Tangerang, Banten.

Sedangkan buat motor bebek, harus diubah dari aslinya. Leher bebek aslinya rada nekuk, tapi gimana caranya dibuat lurus sehingga power akan keluar lebih cepat dari gas buang. 

Buat ukuran pipa memang sama antara skubek dan bebek, tapi di silencer berbeda. Kalau buat skubek, silincer lebih panjang, yaitu 25 cm. Sedang untuk bebek tidak terlalu panjang, ukuran 17 cm. “Itu sudah termasuk corong atau saringan di dalam silincer,” tambah Bayu.

Korek harian
Karena spek mesin sudah diubah, knalpot juga mesti diubah juga donk. Tapi, berbeda dengan standar lho. "Biasanya, saya mengikuti diameter piston. Semakin besar piston yang dipakai, besar juga ukuran pipa leher yang dipakai," ucap Bayu lagi

Untuk ukuran pipa leher motor bore up, harus lebih besar dari standar. Sebab, piston pasti sudah diganti. Maka, bagian leher kasih ukuran 23,5 mm, 26 mm sampai 28 mm.

"Maksudnya, pipa diberi yang kecil hingga bertahap sampai yang besar. Ini buat skubek. Lalu, untuk bebek tetap sama. Hanya ditambah 32 mm dan 35 mm. Jadi, di bagian pipa leher itu ada 5 ukuran pipa," sebut Bayu ramah.

Saringan
Saringan juga bagian penting dari knalpot. Di bagian ini akselerasi juga dipengaruhi. Pria yang tidak suka merokok ini membuat saringan berbeda. Bayu punya dua saringan, yaitu pipa dan ram kawat.

Buat skubek, tetap dikasih  setengah-setengah. Supaya gak terlalu los banget.  L ubang belakang dikasih 36 mm.
"Kalau buat bebek, ram kawatnya lebih pendek ketimbang pipa. Karena lehernya model lurus, jadi power cepat keluar. Diameter lubang belakang lebih besar 38 mm" tandas Bayu. (motorplus-online.com)

Kamis, 14 April 2011

Nih, 5 Masalah Motor Injeksi Akibat Bahan Bakar Buruk!



 Kualitas bensin dan filter udara kurang baik bikin putaran mesin sulit langsam, mbrebet hingga mengikis komponen
Honda
Supra X 125 PGMFi atau Honda Susi (Supra Injeksi) diklaim minim perawatan. Terutama komponen penyuplai gas bakar. Sebab aliran gas bakar ke dapur pacu mulai dari pompa bensin, nozel, injekor, trothle body hingga timing pengapian sudah diatur Eletronic Controle Modul (ECM). Sehingga tak perlu lagi bongkar-pasang macam karburator.

Pun begitu, untuk mempertahankan performa, jangan sembarang konsumsi bensin. “Sebab kualitas kurang baik dan filter udara kotor bikin putaran mesin sulit langsam, mbrebet hingga mengikis komponen,” ujar Hendra Surya, chief instruktur sekolah mekanik HMTC (Hartomo Mechanical Training Center) cabang Surabaya.

Penyebab timbul gejala itu kata Hendra ada 5 faktor. Pertama dan paling vital bila kerap konsumsi bensin kualitas rendah. Apalagi filter udara jarang dibersihkan tiap 4.000 km. Kedua, jika diabaikan biasanya dalam tangki banyak endapan. Itu dapat menyumbat filter pompa bensin dan berdampak ke nozel dan injektor.

“Ketiga, kalau nozel dan injector sudah dihinggapi kotoran, bukan cuma aliran tersendat, tapi 4 lubang injektor berdiameter 0,153 mm bisa saja terkikis. Alhasil, suplai bensin deras dan tidak mengabut,” imbuh Hendra di Jl. Jagir Wonokromo No. 100, Komp. Ruko Mangga Dua, Blok. AA1/1, Surabaya.

Faktor ke-4 bila Trotthle Position Sensor (TPS) di throtle body tertimbun kotoran akibat kualitas bensin atau filter udara kotor. Akibatnya sensor sulit kasih sinyal ke ECM berapa derajat katup kupu-kupu, untuk disesuaikan aliran bensin. Langsam jadi gak oke.

Terakhir atau ke-5 bila soket atau konektor kabel ada yang kendur atau copot. Baiknya untuk selalu cek kondisinya. "Cuma meski injeksi tidak perlu melakukan bongkar-pasang untuk servis berkala, ada baiknya filter dan lubang aliran injeksi dibersihkan pakai cairan khusus,” pesan pria yang bisa ditanya di nomor (031) 848-3380. (motorplus-online.com)

Subtitusi Sakelar; Yamaha Mio, MX, dan Xeon Bisa Tukaran




 Rumah Sakelar Mio, Jupiter MX, Dan Xeon Sama
Rumah sakelar di kanan-kiri setang motor bebek atau skubek banyak modelnya. Kalau dulu, terpisah antara bagian depan dan belakang. Seperti di motor sport.

Beda lagi kalau lihat sakelar Yamaha Mio series, Jupiter MX 135LC dan Xeon 125. Uniknya rumah sakelar hanya separuh atau cuma ada di  belakang sangkar. Sementara di depan cover batok kepala.

Ketiga tungangan ini memiliki model atau bentuk sakelar yang sama persis. Dari hasil penelusaran kalau peranti itu sangat mungkin bisa saling tukar alias subtitusi tanpa ada masalah.

“Benar kalau sakelar Mio series, Jupiter MX 135LC dan Xeon 125 bentuknya sama persis. Baik itu sakelar kanan atau kiri setang. Makanya bisa saling tukar atau subtitusi. Bahkan soket-soketnya pun tidak ada beda,” ujar Sugeng dari Cineng Motor, Ciledug.

Lantaran modelnya terpisah, untuk lepas dan pasang rumah sakelar ini tak bisa satu rangkaian dengan batok kepala depan atau belakang. Tapi, lebih dulu lepas batok kepala depan (rumah reflector), sebelum lepas baut pengikat rumah sekelar yang tertanam di adaptor setang.


 Rumah sakelar motor lain terpisah
“Sebab kalau tidak copot batok kepala depan dulu, semua sekrup pengikat rumah sakelar kanan dan kiri yang terpasang di adaptor setang, mana mungkin bisa dikendurkan. Apalagi setiap rumah sakelar tediri dari 2 baut untuk yang kanan dan 4 yang kiri,” imbuh Sugeng dari Batas Kreo, Ciledug Raya, Tengerang.

Jadi, kalau pemilik ketiga motor ini ada masalah di sakelar dan tidak bisa diperbaiki, bisa saling tukar antara Mio, Jupiter MX 135LC atau Xeon 125. Tidak ada masalah dengan soket maupun warna kabel. Asyik, kan!

Soal harga, baik kanan maupun kiri memang ada selisih sedikit. “Untuk kanan dijual Rp 58 ribu dan kiri diperkirakan Rp 126 ribu. Karena saklar kiri lebih banyak tombol dan juga ada rumah choke,” kata  Sugeng.  


 Copotnya mesti lepas baut dari dalam batok kepala
Motor Lain Terpisah

Selain Jupiter MX 135 dan Mio seris, tidak ada lagi motor yang rumah sakelarnya bisa saling tukar. Tapi, kalau rumah tombolnya aja, beberapa tipe motor malah bisa saling tukar. Seperti rumah tombol sakelar motor bebek Suzuki atau Honda.

“Bedanya dengan Jupiter MX atau Mio, rumah tombol sakelar untuk lampu sein, dim atau klakson semuanya terpisah-pisah. Bahkan masing-masing tombol, pasangnya di cover batok kepala bagian belakang yang dekat ke ujung setang,” timpal Bambang Priyanto, mekanik Mulya Motor di Jl. Bangka Raya, Jakarta Selatan. (motorplus-online.com)

Sabtu, 09 April 2011

Motor Matik Berinjeksi ?



Tampak Depan Honda  Air-Blade Warna Gold Salah satu bentuk teknologi terbaru di dunia otomotif motor saat ini, dikenal dengan teknologi injeksi. Motor manual dengan teknologi injeksi? sudah banyak kita dengar, tapi motor matic dengan teknologi injeksi ? WOW. Baru denger nih, terutama di negeri kita tercinta, Indonesia.
Teknologi injeksi sekarang ini lagi ´booming´. Kita tengok saja Honda Thailand yang lagi demen-demen-nya ngeluarin produk sepeda motor dengan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi.
Kita lihat Honda Air Blade, di emblem sayap depannya tertempel FI. Dan memang benar Air Blade mencangkok sistem injeksi. AP Honda (Honda Thailand) telah meluncurkan Air Blade i yang telah ditemploki teknologi injeksi. ATPM yang satu ini memang rajin, sebelumnya CZ-i, juga mencangkok teknologi injeksi.
Mesin Matic dengan teknologi Injection Secara tampilan luar yang ada adalah nuansa mewah dengan warna gold. Tampilan panel metalik di bagian depan cukup menggoda iman. Dalam hal konsumsi bahan bakar motor ini lebih efisien. Plus gas buang lebih rendah dan tenaga lebih tinggi.
Di Thailand Honda sudah menunjukkan kontinuitas produk injeksinya. Sejauh ini sudah lima produk yang mengusung injeksi di line-up Honda plus (CZ-i, Click I, Wave i, Wave 125-i). Dan sepertinya ini akan terus bertambah seiring waktu dan rencananya Honda Thailand yang hanya akan memproduksi motor injeksi.
Sementara di kita hal senada telah dan akan terus dikembangkan teknologi injeksi. Seperti yang dilakukan AHM yang telah nelurin Supra X 125 FI. Kita tunggu lagi varian-varian injeksi lainnya yang akan jadi andalan Honda.
Sumber : Fanderlart di wordpress
Wah,kapan datangnya ke Indonesia ya? Sudah tak sabar rasanya ingin punya motor kaya begini. HONDA memang selalu menjadi pelopor dalam teknologi sepeda motor. Sugiarto
White Air Blade Red Air Blade

Minggu, 03 April 2011

Virus Modif Yamaha Nouvo, Sepatbor Skywave dan Batok Xeon


Absen dulu, Abdul Rosyad (Bedul), M. Rizki Andrian (Rian), Ahmad Zaelani dan Zaky Said. Mereka bukan grup lawak macam empat sekawan yang dipelopori Derry, Ginanjar, Emen dan Komar. Tapi, mereka sahabat yang punya satu visi di urusan modifikasi.

“Mungkin karena tinggal di satu daerah yang sama. Yaitu Condet. Kumpul pun, di bengkel sama. Makanya akrab,” jelas Bedul sembari bilang kalau mereka berempat langganan nongkrong di workshop Sepele Kalee di Condet, Jakarta Timur.

Tapi, sebenarnya mereka ini enggak janjian untuk mengubah tampilan motor dengan garis besar modif yang mirip atawa kembar. Tampilan, tercipta seiring waktu berjalan.

"Apalagi janjian, enggak ada tuh. Mungkin karena latahan juga kali ya,” canda Ahmad yang diamini Zaky. Maksudnya latahan, jika Rian pasang sesuatu part baru di Nouvo-nya dan terlihat bagus maka ketiga temannya juga ikut pasang.

"Akhirnya baru ketahuan kalau selera kita sama. Tapi, itu cuma sebatas modif motor aja. Karena kalau selera wanita, tentu beda dong,” kelakar Rian. Nah, mau tahu apa beda dan persamaannya?

Sepatbor Skywave

Mereka ber empat ini masih memiliki kekompakan lainnya. Yaitu dalam pemakaian sepatbor depan. Yup, part penghalau cipratan air dan kotoran dari roda depan sudah tidak pakai bodi part standar Nouvo Z. Kini, komponen itu diganti milik Suzuki Skywave 125. “Bentuk lebih harmonis dengan bodi Vietnam. Kalau gak percaya, coba aja ganti,” kompak Rian, Ahmad, Zaky dan Bedul.


Perbedaan paling mendasar antara sepatbor Nouvo Z dengan Skywave terletak di permukaan atas. Jika milik Nouvo Z ada semacam coakan, maka matik Suzuki itu tidak. Harga sepatbor Skywave sekitar Rp 120 ribu. Pemasangan tidak perlu ubah atau bor sepatbor segala. “Posisi lubang baut di sepatbor dengan lubang di tabung sok sama. Bolt-on, tinggal pasang aja kok,” aku Bedul.

Virus Cover Setang Yamaha Xeon, Fresh Hanya Rp 750 Ribu

Buat yang tertarik aplikasi cover setang Yamaha Xeon di Yamaha Nouvo Z, silakan dan silakan aja. Soalnya selain bikin tampilan terlihat lebih segar, namun dana yang dikeluarkan lumayan banyak lho. Sekitar Rp 750 ribu. Toh, sama seperti membeli pelek jari-jari 17 inci branded.


“Tapi untuk pakai batok Xeon ini, harus sekaligus comot panel spidometernya segala ya. Karena bukan cuma cover depan aja, tapi cover belakang juga pakai Xeon,” kompak Achmad Zayadi dan Abdul Kadir dari Dodot Paint di Jl. Raya Condet RT 01/ 02, No. 14, Condet Balekambang, Jakarta Timur.

Uang Rp 750 ribu yang dikeluarkan itu, sudah termasuk untuk pembelian spidometer dan cover pendukung lainnya. Maklum, Xeon memang memiliki banyak bagian yang terpisah untuk urusan setang ini. Makanya, agak banyak juga yang mesti dibeli.

Begitu juga setang. Setang Nouvo ditanggalkan alias ditinggalkan. Sebab untuk aplikasi batok ini, kudu aplikasi setang Xeon juga lho. “Karena Xeon banyak memiliki dudukan pemegang cover. Ketimbang banyak main las untuk bikin dudukan baru, lebih baik sekalian aja,” bilang Achmad akrab dipanggil Dodot.

Tapi, buat pemasangannya, mengharuskan ada seikit pemotongan. Terutama untuk dudukan setang di as komstrir. Setang Nouvo bagian bawah yang untuk pemegang dudukan ke as komstir dipotong sekitar 3 cm. Begitu juga setang Xeon yang dijual Rp 60 ribu. Kemudian, dudukan setang Nouvo dilas lagi ke setang Xeon.

Selesai memasang setang Xeon di as komstir, selanjutnya sobat tinggal merrakit cover setang lainnya. Termasuk visor yang dijual Rp 30 ribu itu. “Kabel spidometer juga bisa langsung pasang. Dudukannya sama kok,” ungkap Dodot yang bisa dicalling lebih lanjut di (021) 94543166.

Yuk dipasang! (motorplus-online.com)