welcome

Selasa, 23 Agustus 2011

Nih, 10 Motor Sport Terlaris di Januari - Juli 2011



Pasar sepeda motor sport di Indonesia memang tidak terlalu tinggi. Dari Januari hingga Juli 2011, penjualan seluruh motor sport di Indonesia hanya 393.545 unit. Atau hanya 8,17 persen dari total pasar sepeda motor yang lebih dari 4,8 juta unit.

Dari periode 7 bulan pertama 2011 ini, yuk kita lihat siapa saja yang menduduki peringkat penjualan 10 besar terbanyak. Diperingkat pertama masih Yamaha V-Ixion menjadi yang terlaris dengan 143.353 unit.

Motor sport Yamaha ini melenggang tanpa kompetitor yang head to head baik secara teknologi maupun harga. Tapi kabarnya, Honda sedang menyiapkan senjata baru untuk masuk dikelas yang sama dengan V-Ixion.

Menyusul di posisi kedua adalah Honda New MegaPro yang mengungguli Yamaha Byson di posisi ketiga. Yang menarik adalah barisan motor bermesin 2 langkah dari Kawasaki masih cukup diminati.

Di Indonesia, penjualan motor bermesin 2-tak hanya dilakukan oleh Kawasaki. Total penjualan motor ber-oli samping ini masih mencapai 26.011 unit.

Bahkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukan penjualan Kawasaki Ninja 150RR mencapai 13.281 unit atau hanya terpaut 3,2 ribuan unit dari Yamaha Scorpio.

Sedang Ninja 250R laku terjual hingga 8.256 unit, lebih tinggi dari Honda CBR 250R yang baru mulai dijual sejak bulan Februari 2011 silam.

Secara harga, lima besar penjualan tertinggin dipegang oleh sepeda motor dengan harga jual maksimal diangka Rp 25 jutaan. Bahkan V-Ixion, New MegaPro dan Byson hanya dilepas Rp 20 jutaan. (motorplus-online.com)





by: http://motorplus.otomotifnet.com

Minggu, 07 Agustus 2011

Seting Sokbreker Belakang Model "click" Lebih Mudah



 Atur rebound lewat setelan click di bawah
Kini, sokbreker belakang variasi atau racing, sudah canggih. Spesifikasinya tidak hanya dilengkapi tabung yang dirancang permanen. Atau pegas yang dapat diatur dari empuk dan kerasnya. Kini bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan motor maupun pengendar dari reboundnya.

Contoh bisa lihat sokbreker Showa, Kitaco dan Daytona yang kini memiliki 3 sampai 4 tahap setingan. Di antaranya seting tinggi-rendah sok waktu dipasang ke rangka, kekerasan per, juga rebound (tendangan balik sok) yang diatur lewat tabung oli plus lewat tabung gas pendukung kerja tabung oli.

“Sekarang lebih mudah lagi karena sudah menggunakan metode ‘click’. Dimana setiap ‘click’ kekerasan dan cepat-lambatnya rebound pada tabung sok,” ungkap Hasyim Sonedi, mekanik tim Cargloss AHRS IRC Racing Team, Depok. Tapi, bagaimana cara seting agar performa sok lebih sempurna?

Dipertegas Hasyim, untuk mengaplikasi sok tipe ini ada beberapa tahap. Pertama, adalah menentukan tinggi sok yang dapat diatur dari setelan ‘click’ ulir yang ada di atas tabung atau pengangan atas. Bisa dilakukan sebelum sok dipasang pada dudukan sok atas- bawah.


 Hasil seting bisa dilihat dengan cara angkat dan lepas arm atau CVT. Kemudian lihat kecepatan baliknya
 
Setelah tingginya pas dengan posisi motor dan pengendar, langkah berikut adalah menyetel kekerasan per. Caranya dengan memutar salah satu mur penekan per di ulir pada tabung sok agar posisinya lebih ke bawah. Tujuannya agar tekanan per makin keras dari sebelumnya saat mendapat tekanan dari ban.

“Tapi, kekerasan per mesti disesuaikan dengan bobot pengendara. Kalau bobot lebih berat, setelan per dibikin lebih keras dibanding bobot orang lebih ringan. Sehingga redaman sok tidak liar saat terjadi traksi di tikungan,” timpal Ceppy Sugianto mekanik AHRS yang fokus di matik.

Langkah terakhir seting rebound sok yang dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, bisa dilakukan dengan cara mengetes jalan langsung di trek. Atau bisa dilakukan di paddock dengan cara mengangkat arm atau rumah CVT ke atas dan lepas. Kemudian lihat baliknya, apakah cepat atau lambat.

“Lalu yang kedua, biasanya dilakukan kalau kodisi sudah mepet. Toh sekarang lebih dipermudah dengan adanya sistem ‘click’. Tinggal ditentukan di ‘clik’ berapa pada setelan slow-fast yang ada di bawah pegas, sambil melihat seberapa cepat tendangan baliknya. Kalau bisa jangan terlalu cepat. Maksudnya biar enggak liar di tikungan,” wanti Chepy yang sukses menghantarkan Bram Prasetya dan Bangga DS juara di ajang MOTOR Plus Indonesian Supermatic Race.   (motorplus-online.com)

Kamis, 04 Agustus 2011

Tips Hemat Bahan Bakar Motor Matic


Hampir menjadi pendapat umum bahwa motor matic sangat boros dalam pemakaian bahan bakar! Mungkin anda salah dalam merawat dan menggunakan motor matic tersebut. Berikut ada tips kecil agar motor matic kesayangan anda irit dalam pemakaian bahan bakar.

1. Rajin membersihkan karburator
Fungsi kerja karburator adalah mengatur suplai bahan bakar pada mesin. Jika anda tidak rajin dalam merawat alias malas membersihkan, hal ini menyebabkan suplai bahan bakar pada mesin tidak berlangsung secara normal dan pada gilirannya membuat pembakaran pada mesin juga tidak sempurna, saat motor dipacu yang sudah barang tentu membutuhkan kerja mesin secara maksimal, akan memaksa karburator menyalurkan bahan bakar secara berlebih dari biasanya alias boros.




2. Rutin mengganti oli mesin secara berkala sesuai aturan
 
Mesin adalah blok utama pada semua jenis motor yang berfungsi sebagai penggerak. Fungsi olie pada mesin adalah agar membuat bagian dalam mesin tidak cepat aus atau macet ketika harus bekerja/bergesekan). Jika olie pada mesin tidak diganti secara rutin (berkala sesuai aturan), maka mesin akan berkerja lebih berat (dikarenakan tingkat kekentalan pada olie berubah oleh panas pada mesin dan pemakaian mesin dalam jangka waktu tertentu). Jika mesin bekerja lebih berat dari biasanya tentu membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit.




3. Rajin memeriksa tekanan angin pada kedua ban (depan dan belakang)
Lebih mudah mana? menarik gerobak bermuatan 1 ekor gajah  dengan menarik gerobak bermuatan 1  semut?
Memeriksa tekanan angin pada ban mungkin hal yang sangat sepele, akan tetapi sebenarnya setiap motor dirancang memiiki batas muatan maksimal. Jika tekanan angin pada ke dua ban tidak sesuai standar (lebih-lebih jika over muatan) maka kerja mesin akan berlangsung berat agar bisa melaju, dan tentunya membutuhkan bahan bakar dalam jumlah cukup banyak.





4. Jangan menarik gas secara spontan
Putaran stabil pada mesin tidak terjadi secara spontan, melainkan butuhkan beberapa saat. Seperti saat pertama kali mengayuh sepeda tentu sangat berat, jika putaran pada kedua ban sudah stabil, maka proses mengayuh jauh terasa lebih ringan. Begitu juga dengan putaran pada mesin motor matic, jika pada awal start anda menarik gas secara spontan (dengan maksud agar motor dapat melaju kencang), maka suplai bahan bakar pada mesin akan masuk dalam jumlah banyak, padahal pembakaran baru terjadi dan belum stabil, nah hal ini lah yang membuat motor matic kesayangan anda terkesan boros dalam pemakaian bahan bakar. Tipsnya adalah biarkan beberapa saat mesin bekerja agar mencapai putaran secara stabil (jumlah bahan bakar yang dipakai standar), baru kemudian anda dapat menambah gas agar motor dapat melaju lebih kencang.
 
 
by: www.yuzaracing.blogspot.com