welcome

Minggu, 20 Maret 2011

motor pertama di dunia

Motor ini dibuat pada tahun 1895. Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai seperti Twin-Cylinder, 4 valve, water cooler dan bermesin 1.500 cc. Kakak beradik, Hendry dan Wilhelm mengembangkan motor ini bekerjasama dengan Alois Wolfmuller dan seorang mekanik bernama Hans Geisenhof.

Namanya juga jaman dulu alias jadul, walau bermesin besar, ternyata tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5 hp saja pada 240 rpm. Motor pertama di dunia ini akan dilelang dan akan dipamerkan di ajang The International Classic MotorCycle Show, di Stafford, tanggal 25 April 2010. [Tom]

Nih, Wujud Suzuki Hayate 125! Pengganti Skywave 125?



Sebentar lagi Suzuki bakal menggelontorkan skubek baru. Kemungkinan besar, skubek Suzuki Hayate 125 yang ada di foto ini adalah wujud aslinya! Secara desain masih ada benang merahnya dengan Suzuki Skywave kan?  

Kalau memang ini pengganti Suzuki Skywave artinya akan sama seperti bocoran yang diberikan Suandi Widiarto, Deputy GM Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ditemui di penyambutan Presdir PT SIS yang baru, hari Jumat (11/) lalu.

"Skywave baru akan muncul duluan," ungkapnya singkat ketika ditanya mana yang lebih dulu, Skywave baru atau Spin baru. Mari perhatian foto Suzuki Hayate 125 yang didapat dari TMCblog.com ini.


Secara desain basic-nya memang masih mirip dengan Suzuki Skywave. Paling mencolok perhatikan bagian tengahnya dari area pijakan kaki hingga ke cover bagasi di bawah jok dan joknya yang tebal.

Tapi begitu menengok tampang depannya, malah jadi mirip Suzuki Skydrive. Spatbor depannya pun mirip Skydrive. Tampang depan ini jauh lebih sporty ketimbang Skywave versi lama.

Sedang bagian tengah sampai buntut dibuat lebih soft. Tarikan garis bodinya enggak terlalu kaku tapi lebih dinamis. Stoplamp dibuat dengan posisi membulat dipadukan dengan sein unik.


Posisi air filter yang masih ditempatkan di atas CVT memastikan ruang bagasi tetap luas. Sama seperti Suzuki Skydrive, helm full face pasti bisa masuk ke dalamnya nih!

Sayangnya belum ada spesifikasi lengkap soal mesin dan sasisnya. Tapi kalau dilihat sekilas, sasisnya sepertinya masih sama. Dua sokbraker di belakang, bentuk sokbraker depan dan pelek serta dimensinya menguatkan dugaan bahwa tak ada yang berbeda pada sasis.
infonya ni motor di bandrol dengan harga 14jt-an.

Kita tunggu saja, kehadirannya! (motorplus-online.com)

Nih, Yang Baru Dari Tiga Varian Honda Revo Baru


undefined
Dengan diluncurkannya versi minor change terbaru Honda Revo series hari ini (17/3), artinya PT Astra Honda Motor (AHM) kini memiliki tiga varian Honda Revo baru. Yaitu Revo R Casting Wheel, Revo Spoke Wheel dan Revo Fit, diluar dua tipe lainnya yaitu Revo DX dan Revo A/T.

Lalu apa yang baru dari ketiga motor ini? Yang pasti desain bodinya sedikit direvisi. Ketiga varian Revo ini punya sayap depan yang lebih besar hingga melindungi kaki.

Tujuannya agar mampu melindungi kaki pengendara disaat hujan, kaki jadi tidak mudah basah akibat cipratan air. Lalu lekukan di balik sayap pun dibuat lebih dalam, buat bawa-bawa barang lebih asik nih.

Perbedaan berikutnya masih mendukung fungsi. "Bagasi di bawah jok jadi makin luas," ungkap Johanes Loman, Executive Vice President Director PT AHM.

Bagasi lebih lebar dan desain panel speedometer
Tadinya hanya 4,7 liter, kini jadi 7 liter! Barang bawaan yang bisa masuk jadi makin banyak. Konsekuensinya, bodi samping Revo jadi lebih melar. Wah, sayap jadi gemuk, bodi samping juga lebih lebar, Revo pun jadi terlihat lebih berisi.

Sedang desain bodinya pun terlihat lebih manis meski tak banyak ubahan berarti. Paling mencolok hanya desain di sayap bagian dalam. Selebihnya hanya karena permainan warna yang dinamis namun tetap sporty.

Oiya desain speedometer juga baru. Honda mengklaim desainya lebih mudah dilihat dengan posisi speedometer yang tepat di tengah dan panel lainnya disebar di sisi luas speedometer.

Lalu, yang membedakan ketiga ada pada kelengkapannya. Revo R sudah menggunakan casting wheel dan dilengkapi dengan pengaman kunci kontak bermagnet yang dilabur fosfor. Saat gelap bisa menyala.

Sedang Revo yang lain masih mengaplikasikan pelek jari-jari atau spoke. Selain itu pengaman kunci kontak bermagnet-nya belum dibubuhi fosfor. Tapi baik Revo R maupun Revo spoke, warnanya sudah dual colour, dengan masing-masing empat pilihan warna.

Kunci Revo Fit (kanan) tidak dilengkapi pengaman kunci bermagnet  
Dan yang paling murah, Revo Fit tidak dilengkapi kunci kontak bermagnet, alias masih pakai kunci konvensional. Warnanya pun moto tone atau polos satu warna dan hanya memiliki 3 pilihan warna.

Sedang untuk urusan harga, Revo cast wheel dilepas 13,2 juta dan Revo spoke wheel dijual Rp 12 juta. Sedang yang paling murah, Revo Fit dijual 11,4 juta. Semuanya on the road Jakarta. (motorplus-online.com)

Senin, 14 Maret 2011

12 Teman Matik Dari Artis-Modifikator



 Skubek tetap ada musuh. Tapi, juga banyak teman. Justru teman yang harus dicari, bukan musuh. Ada 12 sahabat baik  skubek. Salah satunya disukai artis dan aktor yang bukan pelawak, lho. Karenanya, skubek melesat penjualannya.

SIMBOL SELEBRITI.
Skubek dekat dengan artis panutan anak gaul. Agnes Monica, Daniel Mananta, Cinta Laura, dan Bunga Citra Lestari, adalah artis kinclong yang muyus. Ya, iyalah! Bahkan, Cinta Laura  yang logatnya dibikin seperti gak ngerti bahasa Indonesia itu, langsung mahir ditunggangi skubek sebelum shoting iklan. Maksudnya, dia yang naik matik, Bro! Bukan ente.. Husss..

DICINTAI WANITA.
Skubek menjawab kebutuhan kaum hawa. “Diperkirakan 50% pemilik dan pengendara skubek perempuan,” ujar Paulus S. Firmanto, GM Promosi dan Motorsport  PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Perempuan naik skubek seperti dilindungi. Pakai rok no problem. Skubek tinggal digas, kaki gak repot.  Wilayah ‘V’ mereka aman, gak kena angin. Para pengintip gak punya kesempatan, kan ketutup dek skubek. 

DISUKAI KELUARGA.
Keluarga berantakan dan rukun  sekata seiya dengan skubek. Bapak dan ibu selalu satu. Bapak  bawa ke kantor, si anak hangout  di sekolah. Eh, tadi ibu ke pasar. Yang punya anak kecil, bisa berdiri di dek atau duduk di tengah papa dan mama.

DISENANGI PEDAGANG.
Dimensinya memihak pedagang. Banyak ruang untuk barang. Apalagi, jualan emas, berkilo-kilo bisa dibawanya.

ANDALAN MODIFIKATOR.
Bodi bohay dan kaki kekar, karya modifikator bisa tumpah. Tumpah ke skubek. Banyak wilayah bisa digerayangi, cuy! Maka, contezt modifikasi dipadati peserta skubek.

VARIASI.
Variasi skubek paling gokil. Perkembangan variannya per tiga bulan ada yang baru. Dari variasi eces sampai kelas berat, semua menarik.

BISA DENGAR MUSIK.
Di skubeklah telinga bisa tuli. Maksudnya, bisa pasang audio SPL (sound power level). Ini jenis jedak, jeduk, tring, duk. Hehe, berharap sound quality  (SQ), jauh! Suara kambing ngembek, masih menganggu.

RACING KIT.
Balap bebek, komponen racingnya enggak secepat skubek. Di itik lebih banyak menawarkan hasil racikan per bagian komponen. Di skubek, komponen kompetisinya dijual per paket. Misalnya, kepala silinder, blok bawah, piston, dan kruk-as dijual satu kesatuan.

TEKAN PENGELUARAN.
Meski boros  bahan bakar dibanding bebek, skubek bisa tekan pengeluaran lain. Tidak dibutuh penggantian sekaligus sproket depan-belakang dan rantai. Hanya ganti belt CVT yang rata-rata Rp 75 ribu. Tapi, jangan celaka ya bu, pengeluaran ke rumah sakit jadi banyak..

GAK BANYAK SETEL.
Penyetelan di skubek gak banyak. Paling simpel penyetelan di bebek jarak main pijakan rem belakang dan persneleng, termasuk setelan rantai. Dari sini aja waktu servis bisa lebih cepat dibanding bebek.

SIMPEL DI TANJAKAN.
Paling ketahuan melibas tanjakan. Tidak perlu atur gigi. Tinggal betot gas langsung menanjak. Hati-hati mundur, neng. Pantatnya bisa disundul dari belakang.

RAJA DI KEMACETAN.
Kemacetan jadi santapan skubek yang paling empuk.  Hanya memainkan irama gas, skubek lincah menyusup di antara kendaraan lain. Istilahnya, walau bohai dia bisa goyang sana-sini. Macam penyanyi dangdut lah. Juga setara penari Jaipong. Goyang Karawang sih gak, kan masih diprotes ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat  (motorplus-online.com)

12 Musuh Skubek, Dari Parkir Sampai Kereta!

12 Musuh Skubek, Dari Parkir Sampai Kereta!

Matik memang mudah. Tapi dengan mudah membahayakan pengendaranya. Istilahnya, manis-manis jambu. Semanis-masnisnya jambu, awas gigit bijinya. Kreeeek...

ANGGAP ENTENG.
Naik skubek, tinggal gas. Justru di sini, bahaya mengintai. Bermodalkan mahir main sepeda, skubek yang tinggal buka throtle dan tekan rem. Perasaan anggap gampang ini, musuhnya skubek. Baru mahir dikit, sudah coba-coba ngebut. Salah dikit, ya cium tanah dan cium pantat mobil.

 Anak-anak ancam di depan rel kereta (kiri). Libas lubang bikin pecah ban (kanan)
ANAK-ANAK MAIN GAS.
Ini kerap terjadi. Terutama skubek yang sedang menunggu di sisi kanan atau kiri rel kereta, bikin nyawa melayang. Kejadiannya sederhana. Si pengguna bawa anak yang ditempatkan di depan. Jelang kereta lewat, tak terduga si anak buka gas yang bikin skubek meluncur ke rel. Di saat yang sama, kereta menghantam mereka. 

BUKA-TUTUP THROTTLE.
Perilaku memainkan irama gas di bebek atau sport, jadi musuh skubek. Karena dianggap main buka gas aja, tanpa pindah gigi, jadinya buka gas ngawur. Efeknya bahan bakar boros dibanding atur irama rpm.  

MENGEREM WAKTU HUJAN. 
Hujan saat aspal basah, rival berat skubek. Tanpa engine brake, skubek mengandalkan pengereman. Jika mengerem terlalu keras, kedua roda mudah terkunci. Padahal, pengereman dan engine brake bersamaan paling aman saat hujan.

BOROS PERANTI CIET.
Pengeluaran yang terhitung cepat dilakukan salah satunya peranti ciet alias rem. Pengereman tanpa dibantu engine brake bikin kampas rem cepat abis. Di awal munculnya skubek bisa setiap 5.000 km mengganti rem belakang.  

TURUNAN CURAM.
Turunan yang tajam, apalagi pas hujan atau jalanan berpasir mengancam penunggang skubek. Pakai sport atau bebek, tinggal diatur kerja sama engine brake dan pengereman manual. Pakai skubek harus hati-hati. Pengereman harus lembut dan teratur.

LUBANG DI JALANAN.
Diameter roda skubek yang kecil jadi ancaman sewaktu melibas lubang. Sering dialami pengguna skubek yang pecah ban mendadak setelah melewati jalan berlubang, meski kecepatannya rendah.

SOKBREKER TABUNG ATAS.
Ingin pasang sokbreker tabung malah jadi musuh bodi skubek. Tabung sok di atas akan mengerbankan badan skubek dicoak. Masalahnya, bodi skubek sendiri dibikin lebih lebar.

 Turunan tajam licin atau berpasir main rem lembut (kiri). Oli girboks males di cek bahaya (kanan).
DEBU JALANAN.
Kalau kawasan jalan yang sering dilewati berdebu, hati-hati buat pemilik skubek. Debu jadi musuh utama filter CVT. Jika dibiarkan, udara sulit menembus filter. Mampet. Efeknya, terjadi  panas berlebihan di CVT dan komponen jadi lebih cepat aus.

CAIRAN BIKIN SELIP.
Jangan main-main sama pembersih puli atau belt di CVT skubek. Cairan yang mengandung  pelumas yang disemprotkan ke  CVT, bisa bikin selip. Motor jalan di tempat. Makanya, alkohol jauh lebih aman untuk dijadikan pembersih. 

MALES NGECEK OLI GIRBOKS.
Di skubek bukan cuma ganti oli mesin, tapi juga diikuti oli girboks. Jangan malas mengecek pelumas gir belakang skubek. Kalau lupa dicek, gigi gir akan cepat aus. Kerusakan ini mudah merembet ke komponen lain di sekitarnya. 

PARKIRAN TANPA KEAMANAN.
Terakhir, musuh skubek yang di tempat parkir. Parkiran tanpa pihak keamanan, bisa dengan mudah skubek pindah tangan. Dicuri. Modus dasar kriminalitas, semakin laris suatu barang semakin tinggi tingkat pencuriannya.  (motorplus-online.com)

Sabtu, 12 Maret 2011

Ganti Knalpot Matik? Pilih Yang Perut Besar Pembuangan Kecil



Standar
knalpot matik, perutnya besar dan ujung pembuangannya kecil. Desain begitu,  turbulensinya kuat. Tarikan matik sejak awal lebih enteng. Kompresi di ruang bakar, dibantu tekanan balik knalpot ini. Mudah memancing di air keruh. Maksudnya, reaksi tenaga awal lebih mantap, Bro! Umur komponen  panjang.

Sengaja pabrik mendasainnya begitu. Tak perlu teriak seperti kesetanan alias rpm tinggi, untuk menggerakkan CVT. “Seperti model meniup kuat-kuat. Pipi jadi tembem, tapi tiupannya lebih tajam. Arus baliknya pasti besar,” bilang Sutrisno alias Uwok, pengrajin knalpot dari Bandung, Jawa Barat.

Jika ingin knalpot racing harian, beli knalpot yang modelnya tidak jauh dari  standar. Cari, knalpot racing yang prinsip modelnya sama. Tenaga akan melambung, tapi tanpa menghilangkan reaksi tenaga awal. Mudah dihandling.

Jika terlalu free flow alias dari perut knalpot sampai ujung lubang nyaris sama besar, jelas punya kerugian. Butuh meraung-raung dulu alias rpm besar, skubek baru bergerak. Tadinya 1.000 rpm telah jalan, kini dia atas itu. Berarti, jam hidup komponen lebih singkat. Beda kalau di balap, knalpot seperti itu yang dibutuhkan. Ngoooong..., seperti menggonggong.

Cara kerja knalpot racing yang bagus, akan memberikan daya balik ke ruang bakar. “Tabungnya berfungsi mengolah udara buang sekitar 30-40 persen,” bilang Sjafri Gani, maker knalpot racing R9.

Ya, iyalah. Pembuangan seperti ditahan. Tidak langsung dilepas. Pusaran di perutnya yang buncit itu, akan kembali berputar ke ruang bakar membantu piston turun-naik. Makanya, “Cari knalpot yang mirip desain standar,” tambah Uwok yang mengaku terus menyempurnakan kanalpot mirip satandar, tapi  bertenaga.

 Jangan lupa, sempurnakan lewat karburator setelah ganti knalpot (kiri). Pilih diameter pas sesuai kapasitas mesin (kanan).
Pilihan Diameter Pipa

Knalpot racing harian, bisa pertimbangkan diameter pipanya. Besar kecilnya pipa, harus sesuai kapasitas mesin. “Untuk matik kapasitas standar, bisa pilih ukuran pipa yang lebih kecil. Diameter dalam sekitar 22 milimeter. Sementara, diameter luar sekitar 1 inci,” kata Uwok.

Berbeda dengan pemakaian yang memang diproyeksikan untuk balap. Atau mesin yang sudah berkapasitas besar yang telah dikorter.

Model free flow yang pas untuknya berdiameter besar dan bertingkat. Maksudnya dari leher, perut dan silincer bertingkat diameternya. Itu untuk balap. “Kalau harian kan lebih pada sebatas penampilan, tapi gak salah juga kalau tetap bertenaga,” tutup Uwok.  (motorplus-online.com)

Sabtu, 05 Maret 2011

sejarah vespa

Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah
Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.
Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.
Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.
Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta

Sejarah Vespa di Indonesia

Sebenarnya penulis sendiri tidak tahu persis kapan pertama kali Vespa masuk ke Indonesia. Mencoba mencari referensi ke beberapa narasumber pun tidak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai persamaan persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.
Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.
Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan teman saya dari Philipina menyebut bahwa Indonesia adalah surganya Vespa. Sampai saat ini mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.
by:artikelindonesia.com

Pahami Pelumasan Mesin Skutik, Yuk Ikuti Petunjuk!


undefined
Jakarta - Mendengar kata pelumasan di skutik, jangan hanya terpaku pada oli mesin saja lo. Soalnya ada beberapa bagian lain yang juga butuh pelumasan serta penggantian pelumasnya secara berkala.

Yuk kita telaah bagian demi bagian itu. Karena jika sampai lolos dari perhatian, tandanya sobat enggak sayang sama motornya dong. Hehehe..!

Kalau untuk mesin, rata-rata penggantian periodik dilakukan minimal setiap 2.000 – 2.500 km. Tapi ingat, oli yang digunakan jangan asal lo. Pilih yang sesuai spesifikasi. Untuk skutik, sebaiknya gunakan yang berspek JASO MB. Karena oli ini cenderung lebih licin dan khusus dibuat untuk mesin kopling kering.

Maklum, pada skutik mesin cenderung bermain di putaran tinggi. Sehingga butuh pelumas yang lebih licin dan encer biar sirkulasi olinya cepat merambat ke semua komponen bergerak di silinder dan kepala silinder.

 Makanya lazimnya oli matik punya tingkat kekentalan atau SAE (Society of Automotive Engineers) lebih encer dari oli motor berkopling basah kayak bebek dan sport.

Bagian berikutnya yang juga kudu diperhatikan adalah oli girboks atau gigi reduksi. “Di skutik Honda, oli ini disarankan diganti setiap 8.000 km berbarengan dengan servis bagian CVT,” bilang Wedijanto Wi­darso, Manager Tecnical Departemen Service Divison PT Astra Honda Motor (AHM) beberapa waktu lalu.


Beberapa bagian komponen bergerak pada CVT wajib dilumasi menggunakan grease khusus tahan panas secara berkala
Rata-rata hampir sama pula dengan skutik merek lain. Tapi di matiknya Suzuki, sarannya setiap 5.000 km. Lalu khusus Yamaha Xeon, setiap 9.000 km.

Lantas oli apa yang harus digunakan? Menurut beberapa mekanik, untuk girboks gak masalah pakai oli mesin.

“Makin kental makin bagus. Tapi takarannya sedikit saja, sekitar 100 – 150 cc tergantung motornya,” bilang M. Fadli, juragan Fadli Motor di Jl. Raya Bogor Km.41,5 yang kerap menangani matik.

Namun kalau dari pabrikan sih rekomendasinya pakai oli khusus untuk gigi reduksi. Masing-masing pabrikan sudah mengeluarkan oli khususnya kayak Yamalube Gear Oil (Yamaha), SGO (Suzuki), AHM Oil Transmission Gear (Honda).

Lalu bagian mana lagi yang butuh pelumasan? “Beberapa komponen bergerak pada sistem CVT wajib dilumasi menggunakan grease khusus secara berkala. Sekalian membersihkan ruang CVT dari  kotoran dan debu. Untuk produk Yamaha umumnya setiap 10.000 km,” beber M. Abidin, Manager Technical Departement Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) beberapa waktu lalu.

Untuk produk Honda, kata Wedijanto setiap 8.000 km. Nah, bagian yang dilumasi antara lain primary sliding sheave berikut spacer-nya, secondary sliding sheave serta secondary­ fixed sheave dan sebagainya. (motorplus.otomotifnet.com)

Smash (Seven Man As Seven Heroes), Hampir Dibunuh Geng Motor!

undefined
 "You Know Me So Well."


Suatu malam naas menimpa Bisma Karisma, salah satu personil Smash, boys band Indonesia yang sedang booming ini. “Waktu itu belum terlalu malam, motor saya dipepet geng motor,” kisahnya pada MOTOR Plus. 

Tanpa sebab jelas, ia langsung dihajar kawanan geng motor. Perlakuan mereka kepada Bisma nggak tanggung. Bukan cuma merampas motor, tapi juga menganiaya cowok kelahiran 1990 ini.

“Benar-benar malam yang tidak terlupakan! Saya dibacok berkali-kali. Darah berceceran ke mana-mana. Untung saya diselamatkan orang lewat, dibawa ke RS Santo Yusup, Bandung,” kenangnya.

Luka yang dialaminya cukup parah. Satu jarinya putus, kepala sobek sampai telinga hampir putus. ”Ada 250 jahitan di seluruh tubuh saya. Karena luka terlalu parah saya dipindahkan ke RS Hasan Sadikin, Bandung. Syukurlah saya tidak pingsan dan dalam keadaan sadar penuh,” katanya lagi.

Walaupun punya pengalaman sangat traumatik, Bisma tidak menaruh dendam pada mereka. ”Mungkin sudah suratan takdir. Harapannya moga tak terjadi pada orang lain dan mereka segera sadar,” jelasnya serius.

Sampai saat ini efek kejadian itu masih terasa. “Saya sering terserang amnesia pendek. Saat latihan, ngapalin lirik atau dance suka tiba-tiba blank, nggak ingat apa-apa,” keluh cowok fanatik bekjul alias bebek jadul ini.
undefined
 (Ki-ka) Bisma Karisma, M.Reza Anugrah, Rangga Dewamoela, Rafael Landry.
Di antara personil Smash, memang Bisma yang paling punya pengalaman spektakuler seputar rakyat biker. ”Rata-rata kami sebenarnya motoris. Saya sendiri termasuk daily rider, naik Yamaha Mio pergi-pulang sekolah. Ada sih komunitas tongkrongan tapi nggak berbentuk klub, saya lebih suka independen, bebas kemana-mana,” tambah M. Reza Anugrah, murid SMA 6 Bandung.

Oh ya Boys Band asal Bandung ini memang lagi on fire di kalangan pecinta musik khususnya ABG. Tongkrongan mereka eye catching. Lagu-lagu menghentak dan aksi dance oakley, dengan cepat merebut simpati penikmat musik Tanah Air. MOTOR Plus sendiri rada kewalahan  mengejar personil Smash.

”Jadwalnya padat, Bro! Silakan datang ke Bandung hari ini, mereka lagi on air di stasiun radio, besok-besok rada sulit,” jelas Icha dan Benny, manajer Smash.

Apa boleh buat kita langsung meluncur hari itu juga, ditemani rekan-rekan klub yang kebetulan penasaran bertemu langsung  ketujuh personil Smash, Rafael Landry, Rangga Dewamoela,  Morgan Oey, Dicky Muhammad, Bisma Karisma, M. Reza Anugrah dan  M. Ilham Fauzi.
undefined
 (ki-ka)Morgan Oey, M.Illham Fauzi, Dicky Muhammad.
Lagu hits mereka, I Heart You makin familiar di telinga banyak orang. Bukan cuma banyak dinyanyikan orang dewasa, tapi juga anak-anak.”Lagu itu diciptakan Sogi Indradhuaja, Decil Prapanca, Buni D’Looney, dan Hendi.” 

Oh ya, ada yang lucu nih. Di saat sesi pemotretan, kami  ikut melibatkan motor  Choppers Outsiders Bandung. Iseng-iseng MOTOR Plus nanya mereka tentang Smash.  He..he.. Mereka tahunya ngeh tuh, malah bernyanyi bareng. “Kenapa hatiku cenat cenut tiap ada kamu. You know me so well...I know you so well

Girl i need you, Girl i love you, Girl i heart you.. Bukti kalo Smash beken!  (motorplus-online.com)

Jumat, 04 Maret 2011

Paket Cover Bodi Custom Suzuki Spin, Gaya Dan Bebas Tergores


Gbr 1


OTOMOTIFNET - Meski tergolong matik lawas, part aksesori buat dongkrak tampilan Suzuki Spin seakan enggak ada habisnya. Seperti halnya cover bodi (CB) yang terdiri dari cover batok lampu, sein dan bodi belakang yang ditawarkan gerai F-16 Motor ini.

Bisa dibilang peranti ini (gbr.1) jadi salah satu jajanan skutikmania. “Harganya terjangkau serta pemasangannya mudah. Kelebihannya, selain bikin besutan tambah gaya, juga sebagai pelindung batok lampu maupun buritan dari goresan atau gesekan dengan benda lain,” beber Rini, manajer toko F-16 Motor.

Sering kejadian! Enggak ada angin, tak ada hujan, saat parkir di rumah atau tempat parkir umum, tahu-tahu batok lampu sudah baret/lecet. Kalau sudah begitu mau bilang apa? Mau tidak mau mesti dipoles biar tetap mulus.

Nah biar hal tersebut tidak menimpa Spin-mania, tak ada salahnya part berbahan fiber berwarna hitam ini dipasang pada tunggangan Anda. Harganya tidak terlalu mahal kok, cukup siapkan dana Rp 150 ribu dan bisa dipasang sendiri.

Mau tahu cara pasangnya? Pertama, terlebih dulu pasang dobel-tape mengelilingi pinggir CB sisi dalam (gbr.2). “Tujuannya agar bisa menempel kuat dan merata pada batok lampu, sein maupun buritan,” imbuh Adi Riyadi, teknisi F-16 yang ngepos di Jl. Ciledug Raya F-16, Ciledug, Tangerang.

Untuk bagian batok lampu, kudu melepas dulu kedua spionnya, pakai kunci pas 14. Sedang bagian sein, tinggal pasang tanpa melepas peranti apapun (gbr.3). “Khusus cover bodi belakang, kalau mau merekat kuat bisa dengan bantuan pengikat mur dan baut,” tawar Adi.

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Gbr 5
Masih ujarnya. “Caranya, kedua ujung cover, dilubangi pakai bor (gbr.4) hingga tembus bodi. Lalu dipasang mur baut sebagai pengikatnya. Tapi perlu diingat, konsekuensinya saat cover dilepas, akan kelihatan lubang bekas dibor.”

Namun bila tak inginkan bodi belakangnya dibor, cover buritan ditempel dobel-tape hingga merata/penuh di seluruh permukaannya. “Tujuannya, agar saat dipasang pada buntut (gbr.5), enggak mudah lepas,” yakin mekanik umur 18 tahun ini.

Oh ya, kalau inginkan warna lain biar makin menarik, bisa dicat sendiri dengan cat semprot seharga kisaran Rp 17 ribu atau cat lain. Kalau sudah, tinggal dibawa jalan dan tidak usah khawatir lagi batok lampunya tergores dengan motor lain atau benda lain.
by: motor plus

Sepeda Motor Pertama Di Indonesia dan Berbagai Cerita Sejarahnya

Sepeda motor ternyata memiliki cerita sejarah yang panjang di Indonesia. Belum ada data yang pasti kapan dan dimana sepeda motor pertama kali ada di Indonesia. Tapi berbagai informasi mensinyalir, sepeda motor sudah hadir di negara ini sejak masih berada di bawah pendudukan Belanda dan masih bernama Hindia Timur, Oost Indie atau East India. Data yang ada menyebutkan, sepeda motor hadir di Indonesia sejak tahun 1893 atau 115 tahun yang lalu.

Data yang ada menyebutkan bahwa sepeda motor hadir di Indonesia sejak tahun 1893 atau 115 tahun yang lalu. Uniknya, walaupun pada saat itu negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda, orang pertama yang memiliki sepeda motor di negeri ini bukanlah orang Belanda, melainkan orang Inggris. Dan, orang itu bernama John C Potter, yang sehari-hari bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman. Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama tiba di negara ini. Itu membuat John C Potter menjadi orang pertama di negeri ini yang menggunakan kendaraan bermotor. Sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmüller itu belum menggunakan rantai, belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel-kabel listrik.

Sepeda motor itu menyandang mesin dua silinder horizontal yang menggunakan bahan bakar bensin atau nafta. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya. Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.
Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke museum lalu lintas di Surabaya, yang kini tidak diketahui lagi di mana lokasinya. Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula. Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 sampai 1926


Foto: 1924: Frits Sluijmers dengan sepeda motor Brough Superior menaiki tangga dalam perjalanan menuju Kawah Idjen

Uniknya, walaupun pada saat itu negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda, tetapi orang pertama yang memiliki sepeda motor di negeri ini bukanlah orang Belanda, melainkan orang Inggris. Dan, orang itu bernama John C Potter, yang sehari-hari bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

undefined



http://korananakindonesia.wordpress....ta-sejarahnya/

Siap Pasarkan ZX-6R, Kawasaki Matangkan Layanan After Sales-nya


PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) tetap pada keyakinannya untuk meluncurkan motor berkapasitas mesin besar di Indonesia. Kabarnya akan ada dua moge Kawasaki yang bakal mengaspal, yaitu ZX-6R dan ER-6.

Bahkan kepada MOTOR Plus, Freddyanto Basuki, Manager Promosi KMI mengaku akan meluncurkan ZX-6R pada semester 1, 2011. Wah artinya, Kawasaki harus menyiapkan segala sesuatunya termasuk kesiapan after sales.

Yang pasti Kawasaki tidak akan seperti importir umum. Pelayanan after sales akan menjadi salah satu konsen terpenting sebelum benar-benar melepas ke pasaran.

"Kita sedang pelajari. Tidak semua jaringan bisa jualan. Misalnya, di Jakarta ada 5 jaringan yang terpilih. Mereka tidak hanya menjual, tapi juga harus mau menyediakan layanan after salesnya, termasuk spare part," jelasnya

Hal ini tentunya berbeda dengan produk baru Kawasaki yang akan diluncurkan bulan Juli mendatang, Kawasaki KSR. Supermoto imut ini akan ada disemua jaringan Kawasaki di Indonesia.

Kawasaki ZX-6R mengusung mesin empat silinder segaris, DOHC dengan kapasitas mesin 599cc. Mesin ini mampu memuntahkan tenaga hingga 119 dk di 12.500 rpm dan torsi 66,7 Nm pada 11.800 rpm. (motorplus-online.com)

Kawasaki KSR Launching Juli 2011, Harga Rp 21 Jutaan!


undefined
Si kecil Kawasaki KSR bakal segera nongol di Indonesia. Yang membawa masuk langsung sang ATPM, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

"Bulan Juli 2011," buka Freddyanto Basuki, National Sales Manager PT KMI. "Harganya 21 juta," lanjutnya saat dihubungi pagi tadi (18/2).

"Kita membuka pasar baru, buka masuk ke pasar yang sudah ada," jelasnya.

Langkah ini sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan oleh Kawasaki, dimulai dari kesuksesan menjual Ninja 250R yang saat itu belum ada ATPM yang bermain di kelas sport premium.

Atau ketika memasukan KLX150 ditengah kerinduan para pecinta motor trail yang mengharapkan ada trail bike dari pabrikan. Kini, Kawasaki mencoba mengulangi kesuksesan yang sama.

Kawasaki KSR punya nilai jual yang berbeda bila dibandingkan dengan sepeda motor kebanyakan. Dimensinya mungil dengan ban ukuran 12 inci. Desain bodinya bergaya ala supermoto.

Motor yang didatangkan langsung dari Thailand, mengusung mesin 4tak SOHC, berkapasitas 110cc. Mesin ini mampu menyemburkan tenaga hingga 8,6 dk atau setara bebek 110cc yang banyak beredar di Indonesia.

Nah, dengan mesin yang lumayan bertenaga, Kawasaki KSR tentu bukan untuk anak kecil! "Siapa juga yang mau jual untuk anak-anak. Di Indonesia kan harus 16 tahun untuk dapat SIM," tegas Freddy.

Wah, kaum hobbies roda dua bakal dapat "mainan" baru nih! (motorplus-online.com)

Rabu, 02 Maret 2011

Standar Kualitas Yamaha Indonesia Lebih Tinggi Dari Thailand dan India?



Selain menjadi backbone penjualan dan keuntungan Yamaha global, ternyata Indonesia juga memperoleh keistimewaan soal kualitas produk. Hal ini disampaikan Paulus S Firmanto, GM Promotion and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

"Kita harus bangga, standar kualitas Yamaha di Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Ini karena standar konsumen Indonesia cukup tinggi," ungkapnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Pria ramah ini kemudian mencontohkan, "Mio atau Fiore bikinan Thailand kalau dibawa masuk ke Indonesia pasti tidak sesuai standar kualitasnya," ungkap Paulus.

Begitu juga jika dibandingkan dengan India. "Makanya kita agak lama mempersiapkan Yamaha Byson, karena dari India standarnya jauh berbeda," lanjutnya.

Selain standar kualitas, Yamaha juga memiliki kewajiban mengekspor beberapa sepeda motor ke berbagai belahan dunia. Termasuk membuat mesin untuk pasar Jepang dan beberapa negara di Eropa.

"Misalnya mesin Scorpio, dibuat di Indonesua untuk dikirim ke Jepang juga. Di sana dipakai untuk beberapa model, seperti Yamaha Tricker 250. Jadi kualitas mesinnya harus sama seperti yang dijual di Jepang," terang Muhammad Abidin, Assistant GM Service, PT YMKI. 

Wah, enak di konsumen dong! (motorplus-online.com)

Behel Minerva Bikin Sporty Vario


Kalau dulu, pengguna Honda Vario ingin tampilan behelnya jadi lebih sporty bisa dilakukan dengan memotong bagian tengah behel sehingga terpisah. Atau bisa juga dengan menggunakan produk variasi. Nah, ini kali boleh pakai punya Minerva VX 150. 

Ide ini disampaikan oleh Topo Goedhel dari Kahanan Motor (KM). "Saya perhatikan dimensi behel Minerva ini pas dengan bentuk bodi Vario. Hal itu membuat estetika motor tetap terjaga. Malahan Vario jadi terlihat sangat sporty," pede Topo yang memang pedenya selangit.

Selain itu juga, untuk memasangnya juga enggak bakal bikin pusing. "Stepnya dimulai dari membuat braket yang menggunakan pelat besi setebal 1 cm," tambah Topo sambil mengingatkan kalau braket tadi dibuat seperti huruf U.

Tentu ada alasannya dibuat seperti huruf U tadi. "Dibuat U supaya terlihat presisi dan benar-benar nempel di bawah jok dan juga bodi motor," ungkap pria yang kadang urakan ini.

Braket tadi sebaiknya dicat hitam. "Hal itu supaya sewarna dengan behel sehingga terlihat seakan menyatu antara behel dan bodi," celetuk pemilik bengkel buka praktik di Jl. Jagakarsa Raya No. 51, Jakarta Selatan ini. 

Selanjutnya behel tadi dilubangi di empat titik. "Dua di bagian bawah dan 2 lagi di sebelah atas," tambah Topo yang melubangi itu dengan cara dibor pakai ukuran baut 12.

Dua lubang di bawah gunanya untuk baut yang mengikat ke rangka motor. "Sedangkan baut yang ke atas untuk ke behel," kata pria yang bisa dihubungi di 0857-8155-0228.

Soal harga, behel Minerva itu bisa ditebus dengan cara menukar kocek Rp 200 ribu. Beli gampang gak?  (motorplus-online.com)

Selasa, 01 Maret 2011

Paket Bore up Bajaj Pulsar 135, Bisa Saingi Pulsar 180!



Jakarta - Motor batangan versi kompak keluaran Bajaj yang satu ini memang banyak jadi andalan. Mesin 135 cc yang powerful lagi hemat dikemas dengan harga terjangkau. Belum lagi teknologi pengapian ganda dan multivalves yang jadi kelengkapan standar.

Hanya saja, banyak merasa belum puas dengan kapasitas mesin 135 cc yang dianggap tanggung. “Kalau bisa 150 atau 160 cc pastinya bisa bersaing performa dengan sang kakak yang mengusung 180 cc,” jelas Cahyo yang menggeber Pulsar 135 versi bored-up.


Piston Thunder 125 oversize: 50 untuk kapasitas 148 cc (kiri). Bubut noken as pada bagian pinggang untuk akselerasi bawah (kanan)
Lantas apa saja sih, paketan yang bisa dipakai untuk mendongkrak volume mesin? Bicara spesifikasi, Kiki Gustiawan angkat bicara. Pasalnya, Pulsar 135 bored-up milik Cahyo hasil olahan bengkelnya.

Peningkatan kapasitas bisa leluasa karena jarak PCD (pitch circle diameter) Pulsar 135 cukup besar. “Mau pakai piston 60 mm juga masih bisa tanpa harus geser ke-4 stud,” urai Kiki di bengkelnya, Joery Racing di Kebon Jeruk, Jakbar.

Tetapi kalau mau versi harian, silakan bore-up pakai piston Suzuki Thunder 125 oversize 0.50. Bicara dimensi dan ukuran, identik dengan piston Pulsar 135. “Hanya saja, top piston agak nongol sekitar 1,4 mm,” terang Juki, panggilan sayang Kiki.


Paking blok aluminium 1,5 mm agar piston mendem 0,1 mm
Untuk itu, sediakan paking blok alias adaptor aluminium untuk bisa membuat piston mendelep. “Buat paking aluminium setebal 1,5 mm agar piston bisa terbenam sekitar 0,1 mm,” terang pria ramah ini.

Buat Juki komposisi ini sudah pas karena top piston Thunder 125 memiliki desain flat top. Sementara pin piston tak ada masalah karena diameter sama persis dengan Pulsar 135, yakni 14 mm. Selesai sudah, Pulsar 135 langsung meningkat menjadi 152,6 cc bermodal piston 57,5 mm (oversize 0.50).

Tetapi kalau akselerasi tetap galak di putaran bawah, bisa bubut camshaft standar pada bagian pinggang alias LSA agar lebih ramping. “Bubut sedikit saja, paling banter 0,3 mm biar akselerasi terjaga karena kapasitas mesin yang sudah lebih besar,” terangnya.

Dengan perbandingan kompresi 11:1 dianggap masih layak pakai untuk harian dengan bahan bakar premium. Tetapi kalau mau yahud, jejali Pertamax 92 untuk lifetime mesin yang telah menghabiskan dana sekitar Rp 1,4 juta untuk bore-up ini.  (motorplus.otomotifnet.com)
Penulis : KL:X | Editor : AZ | Foto : Aant, KLX

Solusi Problem CVT Honda BeAT



Mekanisme mesin skubek memang kompak. Itu karena skubek didukung CVT yang terdiri dari puli primer dan sekunder dengan kopling sentrifugal (otomatis). Saking kompaknya, skubek enggak butuh pemindah gigi. Ya, seperti Honda BeAT, suara mesin dan putarannya terbilang sangat halus mulai dari rpm bawah sampai atas.

Tapi, sehalus-halusnya CVT, kalau salah satu komponen bermasalah repot juga. Selain timbul suara berisik, tunggangan seperti tersendat mulai mesin dihidupkan hingga grip gas dibuka untuk jalankan motor matik.

“Biasanya belt di puli mulai kotor, roller miring (peang), lubang alur di mangkuk puli skunder skunder agak terkikis atau mangkuk kampas kopling sentrifugal tiddak rata lagi. Makanya timbul suara aneh dan jalan skubek enggak normal,” beber Mabruri Nuryana alias Ruri, Instruktur Mekanik sekolah HMTC (Hartomo Mechanical Training Centre), Depok.

Namun sumber semua masalah selain cara pakai yang kasar, juga tergantung dari cara pemilik merawat mesin. Apalagi komponen di CVT rawan debu, oli dan air. Ketika sudah tidak peduli lagi, komponen gampang rusak hingga timbul berisik atau jalan tersendat.

Cara paling sederhana jaga kondisi CVT agar tetap baik yaitu hindari 3 hal itu. Misal selalu bersihkan filter udara CVT setiap 3 bulan atau berbarengan saat servis berkala. Namun jika filter udara mulai berpori besar, tersumbat atau robek segera diganti dan tidak bisa ditawar.

“Jika debu campur air masuk ke rumah CVT dan mengendap di belt atau roller, kedua komponen bukan cuma cepat terkikis tapi akan timbulkan suara mendecit. Parahnya lagi jalannya tunggangan tidak lencer lagi,” lanjut Ruri dari Jl. Tole Iskandar, Depok.

Persolan juga bisa dari cara pakai dan perawatan. Apalagi kalau komponen CVT juga gunakanan pelumas khusus berupa gemuk (grease) tidak dilakukan penggatian secara berkala. Makanya disarankan untuk melakukan pelumasan rutin setiap satu tahun sekali.. (www.motorplus-online.com)